..::Jumlah Ruang Kelas: 21 | Jumlah Guru: 34 | Jumlah Tendik: 6 | Jumlah Peserta Didik: 901 | Jumlah Rombel: 27 - Sumber: Dapodik::..

Minggu, 14 Agustus 2016

Jangan asal dan sembarangan dalam mengisi data anak



kakbayu
Bayu Saputra, S.Pd
Saya masih banyak menemukan formulir peserta didik yang diisi oleh orang tua/wali murid secara asal-asalan. Banyak dikosongkan seolah data anaknya tidak penting, toh cuma buat sekolahan bukan membuka rekening di bank. Padahal di era pendataan online yang juga merambah sekolah-sekolah, pengisisan data sekolah khususnya data peserta didik harus memiliki kualitas sama dengan perbankan.

Misalnya, alamat yang sesuai dan bisa di jangkau pos, nama ibu kandung yang merupakan data urgen dimana apabila dikosongkan akan membuat data invalid dalam sistem Dapodik, nomor telepon yang aktif dan bisa dihubungi, NIK anak sesuai KK, nama anak yang sesuai akta lahir, ini semua sering dianggap sepele oleh orang tua.

Dalam era pendataan digital, hanya dikenal 2 pilihan, true atau false. Jadi ketika ada data yang tidak sama, maka tentu akan dianggap false. Orang tua yang ketika mengisikan data dalam formulir Dapodik tidak lengkap, kemudian jika mendapatkan bantuan BSM maupun PIP yang harus berurusan dengan bank untuk pencairannya. Jika pihak bank menemukan ketidak cocokan data, tentu akan membuat repot, pihak bank pasti akan meminta surat keterangan yang membuktikan bahwa anak tersebut memiliki data yang sama dengan data di bank, data kependudukan dan data di sekolah.

Oleh karena itu, dihimbau kepada orang tua/wali murid apabila diminta mengisi data, demi kemudahan dan kelancaran bersama, berikan data yang benar-benar valid ke sekolah, jangan asal isi yang mengakibatkan masalah dalam peng-entri-an data kedalam aplikasi Dapodik. Semoga menjadi perhatian.

SALAM SATU DATA !

4 komentar:

  1. Berbeda dong, data bank kan menyangkut keuangan, jadi harus lebih detail dan lengkap supaya tidak disangka terlibat kasus pencucian uang atau penggelapan pajak.
    Kalau data sekolah kan gak samai sejauh itu.

    BalasHapus
  2. Data siswa disekolah salah satunya akan berkaitan dengan ijazah. Kalau suatu saat anak jadi pejabat lalu ditelusuri ijazahnya apakah palsu atau tidak, dari mana datanya? Data sekolah berkaitan dengan penerbitan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang akan digunakan siswa selama bersekolah dalam lingkungan pendidikan di Indonesia.

    Selain itu data ini digunakan untuk pengambilan kebijakan kementerian terkait BSM, PIP, dll

    BalasHapus
  3. Banyak yg kosong, yg dmny ya....
    Oh iya, untuk pendaftaran sd apakah hanya ada 1 gelombang saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk SD Negeri biasanya memang 1 gelombang

      Hapus

Tayang Halaman