Bayu Saputra, S.Pd |
Seorang ibu orang tua murid
datang menemui saya berkaitan tentang data anaknya di Dapodik. Karena orang tua
murid tersebut tidak mengisi dengan lengkap formulir Dapodik yang diberikan
sekolah. Tujuan saya baik, saya menandai formulirnya dan menghubungi wali kelas
murid tersebut.
Saya katakan, untuk beberapa
field sudah terkunci oleh aplikasi. Karena saya diburu deadline untuk segera
menggenapi jumlah murid dan menginput Program Indonesia Pintar. Maka saya tetap
input meskipun tidak lengkap datanya. Setelah itu saya katakan ke wali kelas
murid tersebut bahwa data anaknya akan diperbaiki setelah masuk verval PD,
mungkin bulan depan atau semester depan sambil berjalan dengan pemutakhiran
data kelas 6.
Saya juga katakan, saya tandai,
karena kalau tidak bisa-bisa sampai kelas 6 datanya baru akan dimutakhirkan,
karena biasanya kelas 6 akan ada daftar ulang lagi dan data diperbaiki
kualitasnya.
Ibu itu datang, saya jelaskan
nanti saya perbaiki, mungkin bulan 9 sampai 12 atau semester 2. Mengingat nama
murid kelas 1 belum ada di verval PD sampai saat itu. Ibu itu rupanya tidak puas,
dia bilang bahwa saudaranya operator juga di SMK, katanya bisa. Saya
berkali-kali jelaskan memang bisa, tapi via online dengan mengirim bukti berupa
scan akta lahir atau Kartu Keluarga ke verval PD karena di Dapodik sendiri field
yang akan diperbaiki dikunci.
Tapi ibu itu mengatakan masih tidak
puas dengan jawaban saya, dia akan ke UPT menanyakan kejelasannya. Dia juga
menyebut-nyebut bekerja di partai. Agak sulit juga saya menjelaskan dengan orang yang
dari rumah berangkat bukan untuk menyelesaikan masalah, tapi mencari siapa yang
salah. Apalagi “provokasi” saudaranya yang katanya operator SMK yang bilang
bisa datanya diperbaiki seolah memudahkan semuanya.
Perlu dipahami, bahwa data siswa
dimulai dari Sekolah Dasar, di Sekolah Dasar inilah NISN akan diterbitkan. Oleh
karena itu saya sekali lagi menghimbau agar berikan kepada kami data yang
berkualitas, bukan data yang diisi seadanya saja. Tidak usah bertanya ke
operator sekolah diatasnya. Toh mereka mungkin tidak akan paham mekanismenya. Buktinya
banyak siswa yang sudah di SMP keatas datang kesekolah hanya untuk minta surat
keterangan NISN, bukti bahwa operator diatas banyak yang tidak paham NISN.
Padahal saat anak lulus dan
diterima di SMP, anak sudah membawa NISN pada ijazah dan SKHUN yang tentu sudah
paling valid diberikan Sekolah Dasar dimana anak bersekolah dulu. Jadi untuk
apa keterangan NISN diminta lagi saat anak masuk ke kelas IX dan XII? Itu
menyulitkan orang tua saja, apalagi kalau sekolahnya di luar kota. Padahal
operator ditingkat SMP maupun diatasnya tinggal cek saja secara online.
Mudah-mudahan ini menjadi
pembelajaran kita semua. Kami bisa saja tidak peduli terhadap data anak dan tidak perlu
mengkonfirmasi, toh ada beberapa nama yang saya coba SMS untuk menanyakan data
tidak pernah membalas. Data anak anda, milik anak anda, berikan data terbaik
untuk anak anda disekolah, maka akan memudahkan anak mendapat layanan
pendidikan. Salam Satu Data ! *kakbayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar