PENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK DENGAN PERMAINAN BENTENGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BEJI TIMUR 2 KOTA DEPOK
ABSTRAK
Firdaus, S. Pd (2015), Peningkatkan
Hasil Belajar Lari Jarak Pendek Dengan Permainan Bentengan Pada Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri Beji Timur 2 Kota Depok.
Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran lari jarak
pendek. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Beji Timur 2 Kota
Depok kelas V, dilakukan pada bulan September, dilaksanakan sebanyak 4 (empat)
kali pertemuan, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research)
dengan permainan Bentengan.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini
menggunakan dua tahapan siklus. Pada tahap pertama, mengidentifikasi dan memberikan
konsep pembelajaran lari jarak pendek melalui permainan Bentengan. Siklus
kedua, dengan permainan bentengan yang di arahkan pada aktifitas gerak
pembelajaran lari jarak pendek, sehingga siswa dapat memahami konsep
pembelajaran lari jarak pendek.
Standar
ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh Sekolah Dasar Negeri Beji Timur
2 Kota Depok untuk mata pelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan adalah 70. Perubahan atau peningkatan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran lari jarak pendek dengan permainan Bentengan
terjadi pada saat test akhir.
Data test awal kemampuan lari jarak pendek sebesar 35%, dan nilai
tes akhirnya 87,5%, maka pembelajaran dengan materi lari jarak pendek dengan permainan
bentengan mengalami peningkatan sebesar 52,5%. Jadi
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, permainan bentengan dapat meningkatan hasil belajar lari jarak pendek di Sekolah
Dasar Negeri Beji Timur 2 Kota Depok.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan
suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, salah satunya
adalah pembelajaran pendidikan jasmani yang di ajarkan di sekolah mempunyai
peranan yang sangat penting yaitu melalui aktifitas jasmani anak akan
mendapatkan kesempatan dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani yang dilakukan
secara sistematis, pembekalan pengalaman belajar yang di arahkan pada
pertumbuhan fisik dan psikis yang lebih baik.
Lari merupakan bagian dasar dari kegiatan atletik. Lari
harus di pelajari di SD, bahkan lari menjadi bagian dari setiap pemanasan (warm-up). Lari jarak pendek adalah
aktifitas gerak atletik, yaitu salah satu gerak lokomotor yang di awali dari start dan di akhiri pada garis finish,
tujuan utama lari jarak pendek adalah lari secepat mungkin untuk menempuh jarak
yang telah ditentukan. Agar siswa dapat melakukan gerakan lari secara baik, dan
benar serta cepat, maka siswa perlu menguasai beberapa teknik gerakan lari
untuk memperoleh kecepatan, kelincahan dan kecepatan reaksi dan daya tahan kardiovaskuler. Untuk membangun
aspek-aspek tersebut, maka guru pendidikan jasmani perlu memberikan program
pembelajaran dengan memberikan proses gerak yang mengandung kecepatan,
kelincahan dan kecepatan reaksi dan daya tahan sebagai unsur utama yang dapat
menunjang kemampuan melakukan lari jarak pendek.
Penguasaan
teknik lari jarak pendek harus di miliki oleh siswa agar mampu mengembangkan
teknik dengan baik dan benar serta pengetahuan secara optimal. Salah satu
penyebab yang tidak dapat di abaikan dalam proses keberhasilan pada pembelajaran
adalah kemampuan seorang guru dalam memberikan materi dan menguasai siswa serta
memfasilitasi kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran yang menyenangkan
sehingga terciptalah adanya kesinambungan antara guru dan peserta didik.
Bermain
salah satu kegiatan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran di sekolah
dasar. Permainan merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk anak-anak yang
masih duduk di bangku sekolah dasar dengan permainan anak akan lebih mudah
memahami dalam menerima pembelajaran di sekolah. Pembelajaran permainan merupakan salah satu usaha guru
pendidikan jasmani memberikan proses pembelajaran gerak sebagai alat dalam
pencapaian hasil belajar lari jarak pendek. Proses tersebut. Penggunaan
pembelajaran permainan sendiri diharapkan dapat memberikan peningkatan
intensitas pembelajaran permainan sehingga dapat berguna dan memberikan suasana
menyenangkan bagi siswa, mengurangi kebosanan tanpa menghilangkan didaktik
metodik yang ditetapkan. Dengan
kata lain tujuan utama dari proses pembelajaran permainan tersebut tetap pada
jalur dan kerangka pencapaian tujuan pendidikan.Pembelajaran permainan yang
digunakan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lari
jarak pendek. Salah satu bentuk pembelajaran adalah berbagai macam permainan di antaranya yaitu permainan
bentengan, penyajian materi yang disampaikan adalah bagaimana caranya untuk
memperebutkan sebuah benteng dan membebaskan tawanan atau sandera. permainan
bentengan menggunakan reaksi kecepatan dengan memperhatikan aba-aba yang telah
ditentukan. Permainan tersebut mengandung unsur kecepatan, kelincahan,
ketepatan reaksi dan mempunyai tujuan untuk mengembangkan motorik ke semua unsur tersebut adalah bagian yang tidak dapat
diabaikan dalam menciptakan kemampuan lari jarak pendek secara optimal pada
siswa.
Penguasaan teknik lari jarak pendek dalam pembelajaran di
sekolah dipengaruhi oleh beberapa
faktor, misalnya keseriusan dalam belajar, kemampuan fisik, maupun faktor guru
yang memberikan materi.
Dalam menyampaikan materi tentunya setiap guru akan berbeda-beda disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan, oleh sebab itu dalam mengajar teknik lari khususnya lari jarak pendek, perlu dicarikan metode
dan teknik yang tepat agar siswa dalam mempelajarinya cepat menguasai materi.
B. Pembatasan
Masalah
Dalam penelitian
ini, peneliti membatasi masalah yang ada. Dari berbagai macam permainan,
peneliti mengambil permainan Bentengan untuk meningkatkan hasil lari jarak
pendek di Sekolah Dasar Negeri Beji Timur 2 Kota Depok.
C. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,
identifikasi masalah dan pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
pembelajaran permainan Bentengan dapat meningkatkan hasil belajar lari jarak
pendek pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Beji Timur
2 Kota Depok?
D. Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran lari jarak
pendek pada siswa SDN Beji Timur 2 Kota Depok.
E. Kegunaan
Penelitian
Hasil dari penelitian di harapkan dapat
bermanfaat untuk berbagai pihak yakni :
- Sebagai masukkan terhadap guru pendidikan jasmani
dalam mengajar lari jarak pendek.
- Sebagai alternatif metode pembelajaran atletik di
sekolah dasar.
- Wacana pemikiran guru dan pengambilan kebijaksanaan
bahwa keberhasilan proses keterampilan gerak. Salah satunya di tentukan
oleh kemampuan guru dalam merekayasa situasi kondisi belajar.
- Hasil penelitian bermanfaat bagi pembaca, khususnya
guru- guru yang berada di lingkungan SDN Beji Timur 2.
BAB
II
KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kerangka
Teoritis
1. Hakikat Belajar
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan, artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi
segenap aspek organisme atau pribadi. Belajar membawa suatu perubahan pada
karakteristik anak dengan pengalaman belajar peserta didik mendapatkan
pengalaman di alam bebas yang dapat di tuangkan pada aktifitas sehari-hari
belajar juga memberikan rasa percaya diri tinggi dalam menghadapi masalah pada
lingkungan sekitarnya.
Hasil belajar adalah perwujudan adanya
perubahan pada ranah kognitif, yaitu dari tidak tahu menjadi tahu atau
mengerti. Ranah afektif, yaitu dari sikap acuh tak acuh menjadi penuh
perhatian. Ranah psikomotor, yaitu dari tidak tahu atau belum
mengerti peran yang harus dimainkan sampai dapat berperan secara aktif.
2.
Hakikat Lari Jarak Pendek
Lari adalah frekuensi langkah yang di percepat
sehingga pada waktu berlari ada kecenderungan badan melayang, yang artinya pada
wakru lari ke dua kaki tidak menyentuh tanah sekurang-kurangnya satu kaki tetap
menyentuh tanah. Jadi lari jarak pendek adalah lari yang dilakukan di lintasan
lurus dengan jarak 50 - 400 meter. Kemampuan gerakan lari jarak pendek di
pengaruhi oleh penguasaan teknik yang di
sertai dengan kondisi stamina yang cukup agar memberikan dampak yang signifikan
terhadap suatu gerakan secara optimal.
3. Hakikat Permainan
Bentengan
Permainan bentengan adalah
permainan yang bertujuan untuk membakar benteng musuh. Manfaat dari permainan ini adalah untuk kebugaran
jasmani, kecepatan dan kerja sama. Permainan bentengan terinspirasi oleh aksi
peperangan tempo dulu. Karena ada tawanan, dan lain sebagainya.
Permainan ini disebut benteng, karena dalam permainan
yang dilakukan secara beregu itu pada hakekatnya berusaha saling mempertahankan
posnya agar tidak tersentuh oleh regu lawan mainnya yang selain mempertahankan
posnya juga berusaha menyerang pos musuhnya. Permainan yang memasukkan unsur
bertahan dan menyerang ini juga di sertai dengan usaha melumpuhkan lawan dengan
cara menyentuhnya, maka lawan yang telah di sentuh ini di anggap mati kemudian
di bawa ke pos atau benteng regu yang menyentuh lawan tersebut sebagai tawanan.
Tujuan utama permainan bentengan adalah untuk menyerang dan mengambil alih
‘benteng’ lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah di pilih oleh
lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan
juga bisa di raih dengan ‘menawan’ seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh
mereka. Dalam menentukan siapa yang berhak menjadi ‘penawan’ dan yang
‘tertawan’ di tentukan dari waktu terakhir saat si ‘penawan’ atau ‘tertawan’
menyentuh ‘benteng’ mereka masing - masing. Orang yang paling dekat waktunya
ketika menyentuh benteng berhak menjadi ‘penawan’ dan bisa mengejar dan
menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya ‘tawanan’. Tawanan biasanya di
tempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa di bebaskan bila rekannya
dapat menyentuh dirinya. dalam permainan ini, biasanya masing-masing anggota
mempunyai tugas seperti ‘penyerang’ mata-mata, ‘pengganggu’, dan menjaga
‘benteng’. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga
kemampuan strategi yang handal.
3. Hakikat Karakteristik
Siswa Sekolah Dasar
Siswa
sekolah dasar pada umumnya berada pada kisaran umur 6 – 12 tahun, dimana pada usia
tersebut masuk dalam kategori anak besar. Pendidikan jasmani di sekolah dasar
mencakup ruang lingkup secara menyeluruh.
Pada
dasarnya karakteristik anak sekolah dasar memiliki berbagai macam karakter
terutama pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran, agar dapat memenuhi minat aktifitas fisik maka
seseorang guru pendidikan jasmani harus mampu menyajikan pembelajaran dalam
bentuk bermain dan konvensional yang
di kombinasikan dengan persaingan antar individu maupun kelompok sehingga
memenuhi kebutuhan gerak pada siswa sekolah dasar.
B. Kerangka Berfikir
Dalam proses pembelajaran, materi dapat berhasil tergantung dari bagaimana seorang guru
merancang metode dan strategi dalam proses pembelajaran, serta mengetahui karakteristik peserta didiknya. Siswa
sekolah dasar secara psikologis memiliki ciri suka bermain, kesenangan tersebut
dipadukan dengan proses pembelajaran
permainan.
Materi lari jarak pendek adalah salah satu bentuk gerak dasar lokomotor yang diberikan kepada siswa sekolah dasar. Peningkatan hasil belajar lari jarak pendek ditentukan
oleh kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang
mampu mengembangkan motorik siswa. Siswa
disajikan pembelajaran permainan latihan
gerak yang berbentuk saling mengejar yang tujuannya untuk mengembangkan
kecepatan, kelincahan, dan kecepatan reaksi bagi siswa. Unsur –unsur tersebut dapat ditemukan pada permainan
bentengan.
Berdasarkan penjelasan
tersebut atas, diduga pembelajaran permainan bentengan dapat
meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka
berfikir, hipotesis tindakan adalah pembelajaran lari jarak pendek yang
dilakukan dengan permainan bentengan diduga akan meningkatkan hasil belajar
lari jarak pendek pada siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri Beji Timur 2 Kota Depok.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran lari jarak pendek dengan permainan
bentengan dapat meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek pada siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri Beji Timur 2 Kota
Depok.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat penelitain
Penelitian dilakukan di lapangan Sekolah
Dasar Negeri Beji Timur 2 Kota Depok.
- Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada
bulan September 2015.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode classroom action
research (penelitian tindakan kelas).
D. Hakikat Penelitaian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan memiliki langkah-langkah sistematis
yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Penelitian tindakan merupakan penelitian yang memerlukan perlakuan.
Perlakuan dalam penelitian tindakan adalah dengan menggunakan program aksi,
dimana program rencana kerja yang diimplementasikan berupa kerangka pelaksanaan
aksi agar sesuai dengan kondisi kelas penelitian.
Program
penelitian tindakan dirancang berdasarkan rencana yang disusun, dibahas antara
peneliti, kolaborator, dan pengajar kelas yang dalam hal ini guru pendidikan
jasmani. Penelitian ini bersifat partisipatif
dan kolaboratoris. Artinya penelitian ini diteliti oleh peneliti itu
sendiri dan diamati bersama rekan-rekan peneliti.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah siswa-siswi yang mengikuti pembelajaran Lari Jarak Pendek di Sekolah
Dasar Negeri Beji Timur 2 Kota Depok yang berjumlah keseluruhan 40 siswa.
F. Langkah-langkah Umum Penelitian
Penelitian ini menggunakan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Perencanaan
a.1 Peneliti dan kolaborator
melihat kondisi awal dari kemampuan siswa dalam pembelajaran Lari Jarak Pendek.
a.2 Peneliti dan kolaborator
mendiskusikan hasil dari kemampuan awal siswa dalam pembelajaran Lari Jarak
Pendek.
a.3 Peneliti dan kolaborator menyiapkan materi pembelajaran
Lari Jarak Pendek. yang akan diberikan
kepada siswa.
B. Tindakan
b.1 Peneliti dan kolaborator mengidentifikasikan pembelajaran
Lari Jarak Pendek yang diberikan kepada siswa.
b.2 Peneliti dan kolaborator
memberikan masukkan pembelajaran Lari Jarak Pendek kepada siswa dengan permainan Bentengan.
C. Observasi
c.1. Peneliti
dan kolaborator mengamati pelaksanaan proses pembelajaran Lari Jarak Pendek
dengan permainan Bentengan kepada siswa.
c.2. Peneliti dan kolaborator
melakukan pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan siswa.
D.
Refleksi
Peneliti dan
kolaborator mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran Lari Jarak Pendek dengan
permainan dan hasil dari tindakan yang diberikan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data hasil penelitian
menggunakan norma yang dibuat oleh peneliti, melalui kisi – kisi lari jarak
pendek.
H. Keabsahan Data Penelitian
Untuk mengecek
keabsahan data penelitian, dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator. Penelitian
ini terdiri dari dua orang kolaborator, yaitu :
1. Desy
Yuliana, S. Pd
2. Raka Febrian, S. Pd
I. Teknik
Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam menganalisis
data yang terkumpul dilakukan dengan mencari sumber data dalam penelitian yaitu
siswa dan tim pengajar pendidikan jasmani dengan jenis data kuantitatif
diperoleh langsung dari observasi dan pengamatan yang dilakukan kolaborator.
BAB
IV
PELAKSANAAN
TINDAKAN DAN ANALISIS DATA
A.
Proses
Pelaksanaan Penelitian Tindakan
1.
Deskripsi
Kondisi Awal
Pada penelitian ini, keseluruhan dan siklus kegiatan yang
di susun mulai dari refleksi awal berupa menetapkan kondisi awal harus di
identifikasi dan dikelompokkan, seperti kemampuan menguasai materi lari jarak pendek, dengan
memperhatikan metode mengajar, sikap dan perilaku dalam pembelajaran lari jarak pendek. Peneliti
melakukan pelaksanaan kegiatan observasi awal dan tes awal untuk mengetahui
kondisi awal terhadap pembelajaran lari
jarak pendek.
Penelitian ini menggunakan 2 siklus, setiap siklus terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Perencanaan
a.1 Peneliti dan kolaborator
melihat kondisi awal dari kemampuan
siswa dalam pembelajaran Lari
Jarak Pendek.
a.2 Peneliti dan kolaborator
mendiskusikan hasil dari kemampuan awal siswa dalam pembelajaran Lari Jarak
Pendek.
a.3 Peneliti dan kolaborator menyiapkan materi pembelajaran
Lari Jarak Pendek. yang akan diberikan
kepada siswa.
B. Tindakan
b.1 Peneliti dan kolaborator mengidentifikasikan pembelajaran
Lari Jarak Pendek yang diberikan kepada siswa.
b.2 Peneliti dan kolaborator
memberikan masukkan pembelajaran Lari Jarak Pendek kepada siswa dengan permainan Bentengan.
C. Observasi
c.1. Peneliti
dan kolaborator mengamati pelaksanaan proses pembelajaran Lari Jarak Pendek
dengan permainan Bentengan kepada siswa.
c.2. Peneliti dan kolaborator
melakukan pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan siswa.
E.
Refleksi
Peneliti dan
kolaborator mendiskusikan pelaksanaan pembelajaran Lari Jarak Pendek dengan
permainan dan hasil dari tindakan yang diberikan.
B. Keterbatasan
Masalah
Meskipun dengan segala upaya
untuk menjaga keaslian, kemurnian penelitian yang di lakukan namun masih saja
ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dan merupakan keterbatasan penelitian
antara lain :
1. Lapangan becek pada saat penelitian berlangsung
2. Siswa dalam mengikuti pembelajaran lari jarak pendek masih ada yang
kurang serius dalam melakukannya.
3. Kurangnya prasarana .
4. Aktifitas siswa di luar penelitian yang tidak terkontrol
oleh peneliti.
Adanya
keterbatasan, kelemahan dan kekurangan dalam penelitian ini baik secara
konseptual maupun teknis, maka hasil penelitian perlu di adakan
penelitian-penelitian lebih baik lagi
untuk dapat meningkatkan kearah yang lebih baik lagi.
C. Indikator Keberhasilan
Kriteria
tingkat keberhasilan siswa sesuai dengan tujuan akhir penelitian ini yaitu
dikelompokan ke dalam 5 kategori dengan kriteria sebagi berikut:
Tingkat keberhasilan belajar siswa dalam prosentase (%),
≥ 80% = sangat tinggi.
60 – 79 % = tinggi.
40 – 59 % = sedang.
20 – 39 % = rendah.
< 20 % = sangat rendah.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis data dapat di simpulkan bahwa permainan bentengan
dapat meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek pada
siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Beji Timur 2 Kota Depok
B. Saran
Berdasarkan
hasil penelitian tersebut, maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai
berikut :
1. Guru pendidikan jasmani dalam menyampaikan materi
hendaknya tidak
terpaku pada salah satu metode mengajar.
2. Pemilihan metode mengajar di sesuaikan dengan cara
karakteristik materi
yang akan di sampaikan.
3. Guru hendaknya memberikan pembelajaran dengan lebih banyak
menggunakan permainan yang dapat merangsang para siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto Suharsini. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. 2008.
Heryana
Danang, Verianti Giri. Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan
Untuk Siswa SD- MI Kelas V. Pusat
Perbukuan, Kemendiknas. 2010
Samsudin,
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan.
Jakarta: Litera,2008
Matakupan.
J, Startegi Belajar Mengajar Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan.
Jakarta : Depdikbud Balai Pustaka, 1991
B.E
Rahantoknam, Belajar Motorik, Teori dan
Aplikasinya dalam pendidikan
Jasmani,
FPOK, IKIP Jakarta,1989
Lutan, Rusli. Pendidikan
Kebugaran Jasmani : Orientasi Pembinaan di
Sepanjang Hayat. Jakarta
: Depdiknas. 2001.
Widya, Djumidar, A. Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar
Atletik Dalam
Bermain. Jakarta
: Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNJ. 2002.
http//:
definisiptk.blogspot.com/di akses 16.01
http:Permainan/Berkelompok/Bentengan/ jam
18.01
http//:wordpress.com/hakikat-belajar di akses jam 15.01
------
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Firdaus,
S. Pd. Lahir di Tegal, Pada tanggal 18 April
1983. Menamatkan Pendidikan Formal di SD Negeri Lebaksiu 04 Kab. Tegal, SMP
Negeri 1 Lebaksiu Kab. Tegal, SMU Negeri 3 Slawi Kab.Tegal. Gelar sarjana S1 diraih di Jurusan Sosiokinetika/ Pendidikan Jasmani, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta
(UNJ).
Pengalaman mengajar di SD/MI,
SMP, SMA/SMK dan diangkat sebagai PNS sejak 2011 di Pemkot Depok sebagai Guru Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan yang “magang”
di SD Negeri Beji Timur 1 dan sekarang bertugas di
SD Negeri Beji Timur 2 Kota Depok. Prestasi di bidang Olahraga yang pernah
diraih diantaranya, Juara II Olahraga Tradisional (Terompah Putra) tingkat Kota
Depok Th. 2013, Juara Harapan III Senam Kebugaran Jasmani (SKJ) tingkat Kota
Depok Th. 2013, Juara II Olahraga Tradisional (Terompah Putra) tingkat Kota
Depok Th. 2014, Juara III Olahraga Tradisional (Terompah Putra) tingkat Kota
Depok Th. 2015.
Pelatihan/ penataran yang
telah diikuti di antaranya
: Pelatih Futsal
Usia Dini Pengda PSSI DKI Jakarta, Wasit
C-III
Pengcab PSSI Jaksel, Pelatihan Sepak Takraw Disorda DKI Jakarta, Wasit/ Juri
Atletik PASI Kota Depok, Penataran
Juri Renang PRSI Kota Depok dan
masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar